Paling sebel kalo udah kangen ma satu orang ini. Rasanya dunia bisa berhenti saat suara dan kata yg terucap itu tertau dalam bibir kita berdua. Padahal hubungan kita bukan yg tiap hari berkomunikasi. Jarang! Sangat jarang malahan. Ga pernah ketemu sejak September tahun lalu. Tapi sekalinya kepikiran, yang ada ternyata kita sama2 memikirkan satu sama lain. Sekalinya suaramu terdengar pasti selalu terselip kata ‘sayang’ di dalamnya. Walaupun kenyataannya aku tau, km tidak sendiri lagi.
Aku jadi selingkuhan? Sepertinya itu bukan kata yg tepat, karena memang kita ga penah berhubungan layaknya orang pacaran, apalagi kepikiran untuk selingkuh. Hanya saja ini merupakan ‘guilty pleasure’ kita berdua. Lari dr kenyataan untuk sementara, mengambil waktu walau hanya sesaat, dan membuat dunia kita berdua di sela waktu itu. Setelah itu? Selesai! Jangan harap besok bahkan semenit setelah semuanya selesai masih ada perbincangan diantara kita. Seakan dunia itu hilang seketika seperti magic dan kita mulai kembali dalam kehidupan yang nyata. Dia yang konsentrasi dengan hubungan cintanya yg resmi dan aku mulai bermain dalam ranah semu tak berbatas.
Bilang kita aneh? Sepertinya iya. Masih ada konektivitas dalam diri kita berdua yang masih belum bisa hilang dan sesekali muncul jika ada tegangan yg membuat itu terhubung kembali. Banyak dari dirinya yg masih belum bisa hilang sepenuhnya. Kebahagiaanku, tangisku, senyumku, penyesalanku, bahkan dosaku, dia yang mengerti itu semua. Bahkan saat aku bingung harus cerita sama siapa, dia masih menjadi teman cerita yg selalu aku hubungi. Memang, keberadaannya masih belum bisa tergantikan.









Ga aneh kok. I've been on that place. And still.
BalasHapus=)